Friday 18 May 2012

Menstruasi

Salam sejahtera para sahabat...
Okee langsung saja, hari ini saya mau posting tentang menstruasi. Memang sih ini terjadi pada cewek saja. semua cewek bahkan semua orang pasti tahu apa itu menstruasi. Untuk lebih jelasnya langsung saja ke TKP agak panjang memang...
Menstruasi atau pendarahan periodik normal uterus, merupakan fungsi fisiologis yang terjadi pada primata betina.Menstruasi pada awalnya terjadi secara tidak teratur sampai mencapai umur 18 tahun setelah itu harus sudah teratur. Peristiwa ini menguntungkan pertumbuhan dan perkembangan tanda seks sekunder wanita itu. Tenda seks sekunder pada wanita meliputi pertumbuhan rambut dengan patrun/ pola tertentu pada ketiak, rambut mons venetis (rambut kemaluan), pertumbuhan dan perkembangan buah dada, pertumbuhan dan distribusi jaringan lemak terutama pada pinggul wanita. Dari sudut perasaan individu kewanitaan sudah memperhatikan jasmani serta kecantikan, mulai ingin dipuja dan mulai memuja seseorang karena jatuh cinta. Masa pancaroba ini yang memerlukan perhatian orang tua karena sejak masa menstruasi pertama berarti ada kemungkinan menjadi hamil bila berhubungan dengan lawan jenisnya.

Siklus Terjadinya Menstruasi
Pada permulaan hanya hurrnon estrogen saja yang dominan dan perdarahan (menstruasi) yang terjadi untuk pertama kali (menarke) muncul pada umur 12-13 tahun. Dominannya estrogen pada permulaan menstruasi sangat penting karena menyebabkan terjadinya pertumbuhan dan perkembangan tanda seks sekunder. Itu sebabnya pada permulaan perdarahan sering tidak teratur karena bentuk menstruasinya anovulatoir (tanpa pelepasan telur). Baru setelah umur wanita-mencapai remaja sekitar I7 - I8 tahun, menstruasi teratur dengan interval 26-32 hari.

Proses Terjadinya Menstruasi
Pada proses menstruasi dengan ovulasi (terjadi pelepasan telur), hormon estrogen yang dikeluarkan makin meningkat yang menyebabkan lapisan dalam rahim mengalami pertumbuhan dan perkembangan (fase proliferasi). 

Peningkatan estrogen ini menekan pengeluaran hormon perangsang folikel (FSH)( follicle stimulating hormone), tetapi merangsang hormon luteinizing  (LH) sehingga dapat Inerangsang folikel Graaf yang telah dewasa. untuk melepaskan telur yang disebut sebagai proses ovulasi. Telur ini akan ditangkap oleh rumbai pada tuba fallopii, dan dibungkus oleh korona radiata yang akan memberi nutrisi selama 48 jam.  Folikel Graaf yang mengalami ovulasi menjadi korpus rubrum dan segera menjadi korpus luteum dan mengeluarkan dua macam hormon indung telur yaitu estrogen dan progesteron.
 
Hormon estrogen yang menyebabkan lapisan dalam rahim (endometriurn) berkembang dan tumbuh dalam bentuk proliferasi, setelah dirangsang oleh korpus Iuteum mengeluarkan estrogen dan progesteron lapisan dalam rahim berubah menjadi Fase sekresi, sehingga pembuluh darah makin dominan dan mengeluarkan Cairan (fase sekresi). Bila tidak terjadi pertemuan antara Spermatozoa dan ovum (telur), korpus luteum mengalami kematian.  Kerpus luteum berumur 8 hari, sehingga setelah kematiannya tidak mampu lagi mempertahankan lapisan dalam rahim, oleh karena hormon estrogen dan progesteron berkurang sampai menghilang. Berkurang dan menghilangnya estrogen dan progesteron, menyebabkan terjadi fase vasokonstriksi ( pengerutan ) pembuluh darah, sehingga lapisan dalam rahim mengalami kekurangan aliran darah (kematian). Selanjutnya diikuti dengan vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah) dan pelepasan darah dalam bentuk perdarahan yang disebut “menstruasi” Pengeluaran darah menstruasi berlangsung antara 3-7 hari. dengan jumlah darah yang hilang sekitar 50-60 cc tanpa bekuan darah, bila pendarahan disertai gumpalan menunjukkan terjadi perdarahan banyak, yang merupakan perdarahan abnormal pada menstruasi.

Oleh karena terjadinya kematian dari korpus luteurn, hormon estrogen berkurang yang menyebabkan rangsangan untuk pengeluaran FSH sehingga siklus yang berhubungan dengan hipotalamus-hipofis-indung telur berulang lagi. Siklus menstruasi pada wanita tidak sama, dengan variasi normal antara 26-32 atau 28-35 hari. Oleh karena korpus luteum mempunyai umur sekitar 8-10 hari, dapat diperhitungkan terdapat pergeseran dari ovulasi (pelepasan telur) yang memengaruhi perhitungan minggu subur. Mengetahui minggu subur sangat penting berkaitan dengan upaya dapat hamil bagi yang menginginkan atau menghindari hubungan seksual bagi yang keluarga berencana dengan sistem “pantang berkala."

terima kasih suwun...

sumber ; OBSETRI DAN GINEKOLOGI ; Ralp c. Benson dan martin R. pernol....

No comments:

Post a Comment