Sunday 15 January 2012

Muntah Saat Hamil

pencenk-estry.blogspot.com
Lama tak bisa posting. Akhirnya hari ini bisa berposting ria kembali karena masih harus mengikuti beberapa aktifitas pelatihan, mau posting kaget saat melihat chat gak bisa kebuka, akhirnya hilanglah semua kawan - kawanku, tapi tak apalah... sekarang kita mulai dengan yang baru...
Pada posting kali ini akan membahas masalah tentang Muntah Saat Hamil (Emesis Gravidarum) , agar para wanita yang sedang hamil ataupun suaminya mengerti akan hal ini dan menambah pengetahuan.. 
Langsung saja Ke TKP...

Emesis gravidarum merupakan keluhan umum yang disampaikan pada kehamilan muda. Terjadinya kehamilan menimbulkan perubahan hormonal pada wanita karena terdapat peningkatan hormon estrogen, progesteron, dan dikeluarkannya human chorionic gonadothropine plasenta. Homion-horrnon inilah yang diduga menyebabkan emesis gravidarum. Gejala klinis emesis gravidarum adalah kepala pusing terutama pagi hari disertai mual muntah sampai kehamilan berumur 4 bulan.
Sebagian besar emesis gravidarurn (mual-muntah) saat hamil dapar diatasi dengan berobat jalan. Serta pemberian obal penenang dan antimuntah. Tetapi sebagian kecil wanita hamil tidak dapat mengatasi mual-muntah yang berkelanjutan sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari dan menimbulkan kekurangan cairan dan terganggunya keseimbangan elektrolit.
Hiperemesis gravidarum dapat menyebabkan cadangan karbohidrat habis dipakai untuk keperluan energi, sehingga pembakaran tubuh beralih pada cadangan lemak dan protein. Karena pembakaran lemak kurang sempurna terjadilah badan keton dalam darah yang dapat menambah beratnya gejala klinik.
Melalui muntah dikeluarkan sebagian cairan lambung serta elektrolit natrium, kalium, dan kalsium. Penurunan kalium akan menambah beratnya muntah, sehingga makin berkurang kalium dalam keseimbangan tubuh serta makin menambah berat terjadinya muntah. Muntah yang berlebihan menyebabkan cairan tubuh makin berkurang sehingga darah menjadi kental (hemokonsentrasi) yang dapat melambatkan peredaran darah yang berarti konsumsi oksigen dan makanan ke jaringan berkurang. Kekurangan makanan dan oksigen ke jaringan akan menimbulkan kerusakan jaringan yang dapat menambah beratnya keadaan janin dan wanita hamil. Muntah yang berlebihan dapal menyebabkan pecahnya pembuluh darah kapiler pada lambung dan esofagus. Sehingga muntah bercampur darah. Suasana demikian dapat menimbulkan kekawatiran wanila hamil, dan mengagetkan keluarganya.

Penyebab hiperemesis gravidarum
1.      Faktor adaptasi dan hormonal.
Pada wanita hamil yang kekurangan darah lebih sering terjadi hiperemesis gravidarum, Dapat dimasukkan dalam ruang lingkup faktor adaptasi adalah wanita hamil dengan anemia, wanita primigravida. Dan overdistensi rahim pada hamil ganda dan hamil mola hidatidosa. Sebagian kecil primigravida belum mampu beradaptasi terhadap hormon estrogen dan kareonik gonadotropin. Sedangkan pada hamil ganda dan mola hidalidosa. Jumlah hormon yang dikeluarkan terlalu tinggi dan menyebabkan terjadi hiperemesis gravidarum itu.

2.      Faktor psikologis.
Hubungan faktor psikologis dengan kejadian hiperemesis gravidarum belum Jelas. Besar kemungkinan bahwa wanila yang menolak hamil, takut kehilangan pekerjaan. Keretakan hubungan dengan suami dan sebagainya, diduga dapat menjadi faktor kejadian hiperemesis gravidarum. Dengan perubahan suasana dan masuk rumah sakit penderitaannya dapat berkurang sampai menghilang.

3.      Faktor alergi.
Pada kehamilan di mana diduga terjadi invasi jaringan villi korialis yang masuk ke dalam peredaran darah ibu, maka faklor alergi dianggap dapal menyebabkan kejadian hiperemesis gravidarum.

Penanganan
1. Tidak terlalu cepat bangun dari lempar tidur, sehingga tercapai adaptasi aliran darah menuju susunan saraf pusat.
2. Makan dengan porsi kecil  tetapi lebih Sering, Hindari Makanan yang  merangsang timbulnya mual muntah .
3. Banyak minum air atau minuman lain.
4. Hindari minuman atau makanan yang asam untuk mengurangi iritasi lambung.
5. Memeriksaan hamil lebih sering.
6. Segera dalang bila terjadi keadaan abnormal.

Sumber ; Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan keluarga berencana Untuk Pendidikan Bidan. Prof. dr Ida Bagus Gde Manuaba, SpOG.

No comments:

Post a Comment