Sunday, 13 November 2011

Cara Berkomunikasi Dengan Anak Berdasarkan Usia Tumbuh Kembang

Selamat pagi siang dst... Anak merupakan salah aset yang sangat berharga bagi orang tua. Karena orang tua selalu menginginkan anaknya agar menjadi yang lebih baik dan membanggakan orang tua. Akan tetapi adilkah bagi anak kalau dia hanya diberi target - target tertentu saja tapi tanpa usaha dari orang tua. Apakah anak sudah puas hanya diberi uang, makan, pakaian, teknologi yang serba canggih (masalah itu kembalikan ke diri anda sendiri karena anda pasti juga pernah merasakan hal tersebut. Namun semua itu tanpa komunikasi yang benar mungkin ada sesuatu yang kurang dari hidup si anak. Untuk itu saya mantri pencenk pada postingan kali ini akan membahas tentang cara berkomunikasi dengan anak berdasarkan usia tumbuh kembang. Materi ini berasal dari teori yang tersebut di bawah postingan. Masalah prakteknnya tersebut silahkan pikir sendiri karena saya juga belum punya anak (belum ada tempatnya).
Langsung saja ke TKP....
1. Komunikasi Dengan Bayi Usia 0 - 1 tahun.
Komunikasi dengan bayi yang umumnya dapat dilakukan adalah dengan melalui gerakan - gerakan bayi., gerakan tersebut akan sebagai alat komunikasi yang efektif, disamping  itu komunikasi dengan bayi dapat dilakukan secara non verbal. Perkembangan komunikasi pada bayi dapat dimulai dengan kemampuan bayi untuk melihat sesuatu yang menarik, ketika bayi digerakan maka bayi akan berespon untuk membuat suara - suara yang dikeluarkan oleh bayi. Perkembangan komunikasi pada bayi tersebut dapat dimulai pada usia minggu kedelapan dimana bayi sudah mampu melihat obyek atau cahaya, kemudian pada minggu ke dua belas bayi sudah mulai melakukan tersenyum. Pada usia minggu ke enam belas bayi sudah mulai menolehkan kepala pada suara yang asing bagi dirinya. Pada pertengahan tahun pertama bayi sudah mulai mengucapkan kata - kata awal seperti ba-ba, da-da,dst... pada bulan kesepuluh bayi sudah bereaksi terhadap panggilan terhadap namanya, mampu melihat beberapa gambar yang terdapat dalam buku, pada akhir tahun pertama sudah mampu melakukan kata - kata yang spesifik antara dua atau tiga kata.
komunikasi non verbal dapat dilakukan dengan sentuhan, mengusap, memangku, melambaikan tangan, menggendong dll.

2. komunikasi dengan Usia Todler dan Pra sekolah (1-2,5 tahun, 2,5 - 5 tahun).
Perkembangan komunikasa pada usia ini dapat ditunjukan dengan perkembangan bahasa anak dengan kemampuan anak sudah mampu memahami kurang lebih 10 kata, pada tahun ke -2  200- 300 kata, dan masih diulang - ulang. Pada usia 3 tahun anak sudah mampu menguasai 900 kata dan banyak kata - kata yang digunakan adalah mengapa, apa, kapan, dst. Komunikasi pada usia ini sifatnya egosentris, rasa ingin tahu yang tinngi, inisiatifnya tinggi, kemampuan dalam bahasa meningkat, mudah merasa kecewa dan rasa bersalah karena tuntutan tinggi, setiap komunikasi harus berpusat pada dirinya, takut terhadap ketidakmampuan dan perlu diingat bahwa dalam usia ini anak belum fasih berbicara.
pada usia ini cara berkomunikasi yang dapat dlakukan adalah dengan memberi tahu apa yang terjadi dengan dirinya, memberi kesempatan pada mereka untuk menyentuh alat yang ditanyakan  (yang penting aman) menggunakan nada bicara lambat dan jelas, jika tidak dijawab harus diulang lebih jelas dengan pengarahan yang sederhana.
Hindarkan sikap mendesak untuk dijawab seperti kata - kata "jawab dong!!!!" mengalihakan aktifitas saat berkomunikasi, memberikan mainan saat berkomunikasi dengan maksud anak mudah berkomunikasi, mengatur jarak, menghindari konfrontasi secara langsung, duduk terlalu dekat dan berhadapan.
Untuk non verbalnya.. menggambar, jangan menyentuh tanpa persetujuan anak, salaman untuk mengurangi rasa cemas.

 3. Usia Sekolah (5- 11 tahun).
Perkembangan komunikasi pada anak usia ini dapat dimulai dengan kemampuan anak mencetak, menggambar, membuat huruf /tulisan yang besar dan apa yang dilaksanakan oleh anak mencerminkan pikiran anak dan kemampuan anak membaca disini sudah dapat sudah dapat mulai, pada usia ke delapan anak sudah mampu membaca dan sudah mulai berpikir terhadap kehidupan.
komunikasi yang dapat dilakukan pada usia ini adalah tetap masih memperhatikan tingkat kemampuan bahasa anak yaitu gunakan bahasa yang yang sederhana yang spesifik, jelaskan sesuatu yang membuat ketidakjelasan pada anak atau sesuatu yang tidak diketahui, pada usia ini keingintahuan pada aspek fungsional dan prosedural dari obyek tertentu sangat tinggi maka jelaskan arti fungsi dan prosedur tersebut. Maksud dan tujuan dari dari dari suatu yang ditanyakan secara jelas dan jangan menyakiti atau mengancam sebab ini akan membuat anak tidak mampu berkomunikasi dengan efektif.

4. Usia Remaja (11 - 18 tahun)
Perkembangan komunikasi pada usia remaja ini ditunjukan dengan kemampuan berdiskusi atau berdebat dan sudah mulai berpkir secara konseptual, sudah mulai menunjukan perasaan malu, pada anak usia ini sering kali merenung kehidupan tentang masa depan yang direfleksikan dalam komunikasi. Pada usia ini pola pikir sudah mulai menunjukan ke arah yang lebih positif, terjadi konseptualisasi mengingat ini adalah masa peralihan anak menjadi dewasa.
Komunikasi yang dapat dilakukan pada usia ini adalah berdiskusi atau curah pendapat (CURHAT) pada teman sebaya, hindari beberapa pertanyaan yang dapat menimbulkan rasa malu dan jaga kerahasiaan dalam berkomunikasi mengingat awal terwujudnya kepercayaan anak dan merupakan masa transisi dalam bersikap dewasa...
sumber  ; pengantar ilmu keperawatan anak, buku 1, aziz alimulhidayat, hal 74 - 75.
7PX42W5YNHXQ

No comments:

Post a Comment