Thursday 19 January 2012

AUTIS

Salam hangat para bloger... Siapapun di dunia ini pasti ingin anaknya normal dan dapat bermain dengan teman – temanya, namun ada beberapa anak yang mungkinkurang beruntung atau menerima cobaan berlebih dari tuhan contohnya saja seperti tulisan jelek saya ini. Pada postingan kali ini saya ingin membahas masalah AUTIS yang mungkin para pembaca sudah tidak asing lagi dengan istilah autis tersebut... Untuk itu langsung saja ke TKP..
Autisme
Autisme adalah gangguan perkembangan kompleks pada fungsi otak yang disertai dengan defisit intelektual dan perilaku dalam rentang dan keparahan yang luas. Autisme dimanifestasikan selama masa bayi dan awal masa kanakkanak terutama sejak usia 18 sampai 30 bulan. Autisme terjadi pada 1 : 2500 anak, sekitar empat kali lebih sering pada lelaki dibanding perempuan (meskipun perempuan biasanya terkena lebih parah), dan tidak berhubungan dengan tingkat sosio ekonomi ras atau gaya hidup orang tua.
Autis didefinisikan sebagai keadaan introversi mental dengan perhatian yang hanya tertuju pada ego sendiri. Anak yang mengalami gangguan ini akan terlihat lebih emosional, serta ditandai dengan adanya gangguan dan keterlambatan dalam bidang kognitif, bahasa, perilaku, komunikasi, dan interaksi sosial.  
Secara umum, anak yang mengalami gangguan ini akan mengalami efek pada sistem pencernaan, syaraf, dan kekebalan tubuh.Efek enzim dipeptil transferase yang berlebih dalam tubuhnya menyebabkan si anak autis tidak bisa mencerna casein (susu sapi) dan gluten (terigu). Jika tetap mengonsumsi makanan tersebut, dapat dipastikan kadar morfin di otak yang berasal dari zat-zat tersebut meningkat, lalu anak terkesan berperilaku seperti morfinis (ketagihan obat). Autis dirasakan oleh seseorang hingga dia beranjak dewasa. 

Anak yang menderita autis akan merasa sebagai orang asing di lingkungannya sendiri. Kadang dia merasa dirugikan dalam kelompok orang dan dia juga sering tidak mengerti bahasa tubuh dan petunjuk nonverbal.
Secara garis besar, autis adalah gangguan perkembangan yang  terjadi pada masa anak-anak, yang membuat seseorang tidak mampu mengadakan interaksi sosial, dan seolah – olah hidup dalam dunianya sendiri.

Penyebab
Penyebab autisme tidak dtkelahui. Akan tetapi, terdapat bukti kuat yang menyokong penyebab biologis multipel. Individu penderita autisme dapat memillki elektroensefalogram abnormal, kejang epileptik, keterlambatan perkembangan dominansi tangan, refleks primitif menetap. abnormalitas metabolik (serotonin darah meningkat), dan hipoplasia vermal serebelar (bagian otak yang terlibat dalam regulasi gerakan dan beberapa aspek memori).
Menurut genetiknya seperti ini >>>>Terdapat juga bukti kuat berbasis genetik bahwa anak kembar memiliki pola bawaan autosom resesif secara konsisten. Studi yang dilakukan pada anak kembar menunjukkan sangat tingginya konkordans (sifat bawaan yang terdapat pada dua orang saudara yang memiliki karakteristik sama) yaitu 96% untuk kembar monozigot (identik) dan 24% konkordans untuk kembar dizigot (non-identik). Selain itu. antara 5% sampai 16% lelaki penderita autisme positif memiliki kromosom x fragile.  Terdapat 3% sampai 8% risiko kejadian autisme pada keluarga jika ada salah satu anak yang terkena meskipun gen transporter serotonin dianggap sebagai kemungkinan faktor penyebab autisme. gen spesifik untuk gangguan ini belum teridentifikasi.

Tanda-Tanda Anak yang Menderita Autis
Untuk memeriksa apakah seorang anak menderita autis atau tidak, digunakan standar internasional tentang autis. ICD - 10 International Classification of Diseases 1993 dan DSM-IV Diagnostic and Statistical Manual 1994 merumuskan kriteria diagnosis untuk autis infantil yang isinya sama, yang saat ini dipakai di seluruh dunia. Kriteria tersebut adalah: harus ada sedikitnya 6 gejala dari gangguan (1), (2), dan (3) seperti di bawah ini, dengan minimal 2 gejala dari gangguan (1) dan masing-masing 1 gejala dari gangguan (2) dan (3).

1. Gangguan kualitatif dalam interaksi sosial yang timbal balik. Minimal harus ada 2 dari gejala di bawah ini:
  1. Tidak mampu menjalin interaksi sosial yang cukup memadai seperti kontak mata sangat kurang, ekspresi muka kurang hidup, gerak gerik kurang tertuju.
  2. Tidak bisa bermain dengan teman sebaya.
  3. Tidak ada empati dan tidak dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain.
  4. Kurang mampu mengadakan hubungan sosial dan emosional yang timbal balik.
2. Gangguan kualitatif dalam bidang komunikasi. Minimal harus ada 1 dari gejala di bawah ini:
  1. Perkembangan bicara terlambat atau sama sekali tak berkembang. Anak tidak berusaha untuk berkomunikasi secara nonverbal.
  2. Bila anak bisa berbicara, maka bicaranya tidak dipakai untuk berkomunikasi.
  3. Sering menggunakan bahasa yang aneh dan diulang-ulang. 
  4. Cara bermain kurang variatif, kurang imajinatif, dan kurang dapat meniru.

3. Adanya suatu pola yang dipertahankan dan diulang-ulang dalam perilaku, minat, dan kegiatan. Minimal harus ada 1 dari gejala di bawah ini:
  1. Mempertahankan satu minat atau lebih dengan cara yang sangat khas dan berlebihan.
  2. Terpaku pada suatu kegiatan yang ritualistik atau rutinitas yang tidak ada gunanya.
  3. Ada gerakan-gerakan aneh yang khas dan diulang-ulang. Seringkali sangat terpukau pada bagian-bagian benda.
itu tadi sedikit info dari saya semoga bermanfaat. Untuk pembahasan autis yang lain tunggu postingan selanjutnya (biar gak bosan)..pembaca yang baik adalah pembaca yang meninggalkan komentarnya dan pembaca yang tidak baik adalah pembaca yang meninggalkan komentarnya.. suwun...

Sumber :
Buku Ajar Keperawatan Pediatrik, Wong, 2009.
Buku Pintar Kesehatan anak, Aulia Fadhli, 2010.
gambar ; parenting.co.id

4 comments:

  1. Kunjungan pagi sobaatttt
    Menarik informasinya
    Kalau menurut saya itu bisa terjadi karena faktor kesehatan bayi di dalam kandungan sobat

    Semangat berbagi info kesehatan sobat

    ReplyDelete
    Replies
    1. heheheh terima kasih sob..tunggu aja selanjutnya...

      Delete
  2. saya setuju dengan pendapat rizki, met pagi gan

    ReplyDelete
  3. rizki juga benar...metpagi juga gan... selamat beraktifitas..

    ReplyDelete