Friday 20 January 2012

Pencegahan Autisme

pencenk-estry.blogspot.com
Selamat beraktifitas.. Pada posting yang lalu ada sedikit info tentang autisme yang saya akan lanjutkan pada postingan kali ini. Karena penjelasan yang begitu panjang maka saya jadikan 2 postingan saja biar gak kebanyakan. Pada posting kali ini saya akan memberikan sedikit informasi tentang lanjutan tentang Pencegahan autisme. Untuk itu lang saja Ke TKP....

Secara teori penyebab dan faktor risiko dari penderita autis masih belum jelas, maka strategi pencegahan mungkin tidak bisa dilakukan secara optimal. Dalam kondisi seperti ini, upaya pencegahan tampaknya hanya bertujuan agar gangguan perilaku yang terjadi tidak semakin parah dan bukan untuk mencegah terjadinya autis. Upaya pencegahan tersebut berdasarkan teori penyebab ataupun penelitian faktor resiko autis. Pencegahan ini dapat dilakukan sedini mungkin sejak merencanakan kehamilan, saat kehamilan, persalinan, dan periode usia anak.

1. Pencegahan Sejak Kehamilan
  1. Periksa dan konsultasi ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan lebih awal secara rutin dan berkala, serta selalu mengikuti nasihat dan petunjuk dokter dengan baik, kalau perlu berkonsultasi sejak merencanakan kehamilan.
  2. Melakukan pemeriksaan screening secara lengkap terutama infeksi virus TORCH (Toxoplasma, Rubela, Citomegalovirus, Herpes atau Hepatitis).
  3. Bila terdapat perdarahan selama kehamilan segera periksa ke dokter kandungan. Perdarahan pada awal kehamilan juga berhubungan dengan kelahiran prematur atau bayi lahir berat rendah. Prematur dan berat bayi lahir yang rendah berpotensi tinggi risiko terhadap terjadinya autis dan gangguan bahasa lainnya.
  4. Berhati-hatilah minum obat selama kehamilan, bila perlu konsultasikan ke dokter terlebih dahulu. Terutama untuk obat-obatan yang diminum selama kehamilan trimester pertama.
  5. Menghindari asap rokok, debu, atau makanan penyebab alergi.
  6. Hindari makanan yang terbuat dari bahan kimiawi atau toksik lainnya selama kehamilan.
  7. Konsumsilah makanan yang bergizi baik dan dalam jumlah yang cukup. Sekaligus konsumsi vitamin dan mineral tertentu sesuai anjuran dokter secara teratur.
2. Pencegahan Saat Persalinan
Persalinan adalah periode yang paling menentukan dalam kehidupan bayi selanjutnya. Beberapa komplikasi yang timbul selama periode ini sangat menentukan kondisi bayi yang akan dilahirkan. Bila terjadi gangguan dalam persalinan, yang paling berbahaya adalah hambatan aliran darah dan oksigen ke seluruh organ tubuh bayi termasuk otak. Organ otak adalah organ yang paling sensitif dan peka terhadap gangguan ini. Kalau otak terganggu maka akan sangat mempengaruhi kualitas hidup anak, begitu juga dalam perkembangan dan perilaku anak nanti.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, untuk meminimalisasi terjadinya gangguan perkembangan dan perilaku anak:
  1. Melakukan konsultasi dengan dokter spesialis kandungan dan kebidanan tentang rencana persalinan.
  2. Dapatkan informasi secara jelas dan lengkap tentang risiko yang bisa terjadi seiama persalinan.
  3. Bila terdapat risiko dalam persalinan harus diantisipasi sebelumnya, baik bantuan dokter spesialis anak saat persalinan atau sarana perawatan NICU (Neonatologi Intensive Care Unit) bila dibutuhkan. 
Bila terdapat faktor risiko persalinan seperti pemotongan tali pusat terlalu cepat, pada bayi baru lahir (bayi tidak menangis atau nilai apgar score rendah < 6 ), komplikasi selama persalinan, persalinan lama, letak posisi / presentasi bayi saat lahir tidak normal, berat lahir rendah (< 2500 gram), maka sebaiknya dilakukan pemantauan perkembangan secara cermat sejak usia dini.

3. Pencegahan Sejak Usia Bayi
  1. Langkah awal adalah amati gangguan saluran cerna pada bayi sejak lahir. Gangguan tersebut meliputi sering muntah, tidak buang air besar setiap hari, terlalu sering buang air besar (lebih dari 3 kali setiap hari), sulit buang air besar, sering kembung, rewel setiap malam hari (kolik), hiccup (cegukan) berlebihan dan sering buang angin. Bila terdapat keluhan tersebut maka penyebabnya yang paling sering adalah alergi makanan dan intoleransi makanan. Jalan terbaik mengatasi ganggguan tersebut bukan dengan obat tetapi dengan mencari dan menghindari makanan penyebab keluhan tersebut. Gangguan saluran cerna yang berkepanjangan akan dapat mengganggu fungsi otak yang akhirnya mempengaruhi perkembangan dan perilaku anak.
  2. Bila terdapat kesulitan kenaikan berat badan, harus diwaspadai. Pemberian vitamin nafsu makan bukan jalan terbaik dalam mengobati penderita, tetapi harus dicari penyebabnya.
  3. Bila terdapat kelainan bawaan, misalnya kelainan jantung bawaan, kelainan genetik, kelainan metabolik, maka harus dilakukan perawatan oleh dokter ahli. Harus diamati tanda dan gejala autis secara cermat sejak dini.
  4. Demikian pula bila terjadi gangguan neurologi atau syaraf seperti trauma kepala, kejang (bukan kejang demam sederhana) atau gangguan kelemahan otot, maka kita harus lebih cermat mendeteksi secara dini gangguan perkembangan.
  5. Pada bayi prematur, bayi dengan riwayat sakit kuning tinggi (hiperbilirubinemi), dan bayi yang pernah terkena infeksi berat, maka pemberian antibiotik tertentu saat usia bayi harus diamati tumbuh kembangnya secara rutin dan cermat, terutama gangguan perkembangan dan perilaku pada anak.
itu tadi sedikit info dari saya semoga bermanfaat untuk semuanya.. untuk langkah terapinya tunggu selanjutnya...suwun...............

Sumber :
Buku Pintar Kesehatan anak, Aulia Fadhli, 2010.

3 comments:

  1. Kunjungan kembali sobat
    siip banget ini infonya lengkap banget sobat
    ^^

    ReplyDelete
  2. terima kasih sob...salam kenal...

    ReplyDelete
  3. Artikel yang sangat menarik karena membahas ttg pencegahan Autis sejak awal. Thanks ya jadi tambah wawasan niy.

    ReplyDelete